Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang ditakuti karena keganasannya. DM timbul akibat terlalu tingginya kadar glukosa dalam darah (gula darah). DM bisa dikendalikan dengan pengobatan terkontrol, pengaturan makan dan olahraga teratur. Namun, belakangan beredar beras herbal ponni yang disebut-sebut bisa mengontrol gula darah karena mengandung indeks glycemic rendah. Dengan mengonsumsi beras ini, karbohidrat akan dicerna menjadi tenaga dan tidak mengendap menjadi gula.
Apa sebetulnya beras herbal? "Istilah beras herbal mengindikasikan bahwa beras tersebut mempunyai manfaat kesehatan karena produk herbal umumnya adalah functional foods," kata Prof. Dr. Ali Khomsan dari Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB. Indeks glicemic sendiri adalah respon gula darah selama dua jam setelah seseorang mengonsumsi 50 gram pangan, kemudian dibandingkan dengan respons apabila orang tersebut makan pangan standar glukosa.
Pangan dengan indeks glycemic tinggi akan mempercepat produksi insulin. "Kalau terlalu cepat, maka akan boros insulin sampai 2 jam setelah makan. Akibatnya, gula darah akan drop, sehingga justru terjadi kekurangan insulin." Pangan dengan indeks glycemic tinggi umumnya kaya karbohidrat/pati/atau glukosa, rendah serat, dan makanan yang terlalu matang (overcooked atau overriped).
Sebaliknya, pangan dengan indeks glycemic rendah tidak terlalu cepat merespon produksi insulin. Sehingga gula darah masih lebih tinggi daripada kondisi awal, karena dicerna lebih lambat. "Sangat mungkin beras herbal mengandung serat tinggi dan kadar patinya kurang, yang bermanfaat untuk penderita diabetes," kata Ali.
sumber:http://nostalgia.tabloidnova.com
Apa sebetulnya beras herbal? "Istilah beras herbal mengindikasikan bahwa beras tersebut mempunyai manfaat kesehatan karena produk herbal umumnya adalah functional foods," kata Prof. Dr. Ali Khomsan dari Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB. Indeks glicemic sendiri adalah respon gula darah selama dua jam setelah seseorang mengonsumsi 50 gram pangan, kemudian dibandingkan dengan respons apabila orang tersebut makan pangan standar glukosa.
Pangan dengan indeks glycemic tinggi akan mempercepat produksi insulin. "Kalau terlalu cepat, maka akan boros insulin sampai 2 jam setelah makan. Akibatnya, gula darah akan drop, sehingga justru terjadi kekurangan insulin." Pangan dengan indeks glycemic tinggi umumnya kaya karbohidrat/pati/atau glukosa, rendah serat, dan makanan yang terlalu matang (overcooked atau overriped).
Sebaliknya, pangan dengan indeks glycemic rendah tidak terlalu cepat merespon produksi insulin. Sehingga gula darah masih lebih tinggi daripada kondisi awal, karena dicerna lebih lambat. "Sangat mungkin beras herbal mengandung serat tinggi dan kadar patinya kurang, yang bermanfaat untuk penderita diabetes," kata Ali.
sumber:http://nostalgia.tabloidnova.com
